Home » » Membangun Surga Dalam Keluarga

Membangun Surga Dalam Keluarga

Prof. DR. H. Faishal Haq, M.Ag. 

Membangun Surga Dalam Keluarga, Dalam surah Al A’raf ayat 96, Allah berfirman yang maknanya : Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. 

Barakah bisa berupa mudah rizki, ketenangan hidup. Untuk mencapai rumah tangga tenang, maka ada beberapa hal yang harus kita kondisikan di dalam rumah tersebut . Pertama, dikondisikan rumah kita dengan keimanan dan ketaqwaan. Iman itu antara lain ada perasaan percaya dalam hati, bahwa segala gerak-gerik kita, diketahui oleh Allah SWT. Sedangkan taqwa antara lain, melaksanakan perintah dan menjauhi laranganNya. Jadi kalau semua anggota rumah tangga kita yang mungkin di situ ada 4, suami, isteri, anak, pembantu. Yang semuanya harus dikondisikan untuk beriman dan bertaqwa, agar tercapai keluarga yang surgawi. (QS Ali Imron : 11 ). 
Membangun Surga Dalam Keluarga.

Jadi, penyebab ketidak tenangan dalam rumah tangga itu karena kadang -kadang di antara anggota keluarga itu biasa melakukan dosa. Setiap orang mungkin punya dosa, tetapi tidak menjadi kebiasaan. Mungkin melakukan dosa itu tidak sengaja, atau karena sebab yang lain. Tetapi ada orang yang melakukan tindakan dosa itu menjadi kebiasaan. Inilah yang disebut faasiq (orang yang berbuat dosa). Jadi, ciri orang fasiq itu kalau dia melakukan dosa dianggap biasa, 
Membangun Surga Dalam Keluarga.

Kedua, rizki yang kita peroleh untuk keluarga rizki yang halal. Yang sering terjadi rumitnya dalam keluarga itu adalah makanan yang diperoleh untuk keluarga masih banyak kotornya, masih dipertanyakan kehalalannya, 
Membangun Surga Dalam Keluarga.

Rizki menurut kamus berasal dari kata Rozaqo yang berarti memberi. Jadi rizki dapat diartikan sebagai pemberian yaitu pemberian Allah SWT kepada hambanya untuk memenuhi kebutuhannya. Definisi halal adalah mubah atau boleh, jadi yang dimaksud dengan rizki yang halal adalah bagaimana kita mendapat apa yang kita makan,minum, pakai dan semua kebutuhan kita melalui jalan yang dibolehkan Allah dan diridhoinya. Ayat-ayat yang menyuruh kita mencari rizki yang halal antara lain: QS Al-Baqoroh :168, Al-Maidah : 88, Al-Baqoroh : 172. Rasulullah SAW besabda : “Wahai sa’id jadikan makanan dan minuman mu yang baik lagi halal niscaya diterima permintaanmu”. (HR. Ibnu Mardawaih), 
Membangun Surga Dalam Keluarga.

Mengapa kita disuruh mencari rizki yang halal? Supaya mendapat keberkahan dalam hidup kita. Sehingga apa yang kita makan, minum, pakai diberkahi Allah SWT. Kalau semuanya di berkahi maka kita akan mendapatkan kebahagiaan didunia dan diakhirat. Karena tujuan hidup seorang muslim tidak hanya bahagia didunia tetapi juga bahagia diakhirat. Inilah yang membedakan kita dengan umat yang lain. Contoh rezki yang diberkahi adalah berapapun rezki yang kita terima banyak ataupun sedikit kita merasa puas dan bisa mensyukurinya. Maka dari sisi ini akan dilahirkan kebahagiaan hidup didunia dan di akhriat kelak, 
Membangun Surga Dalam Keluarga

Ketiga, berusaha melaksanakan perintah agama maksimal kemampuan. Perintah agama, ada yang wajib ada yang sunnah. Sunnah merupakan ibadah penambah, penyempurna dari perintah agama yang kita lakukan. Ketika kita rajin melaksanakan shalat fardhu, maka kita juga diminta oleh agama untuk shalat sunnah. Baik Qabliyah dan Ba’diyah shalat Fardhu, Tahajjud, Witir, Dhuha dll. Begitu juga berusaha melakukan puasa semampunya. Ada juga yang anjuran dari Allah, walaupun mayoritas ulama’ tidak mengatakan wajib, tetapi sangat diharapkan. Yaitu membiasakan membaca Al-Qur’an. (QS 29:45). 
Membangun Surga Dalam Keluarga.

Bahkan salah satu yang menyebabkan rumah tangga tenang, tenteram adalah rumah yang sering digunakan untuk membaca Al-Qur’an. Rasulullah SAW bersabda : Albaitul ladzii quri’a fii hil qur’aan jaa athul malaaikah, watanakabat ‘anhusy syayaathiin wa was sa’a fiihi ahluhu. Wal baitul ladzii lam yuqra’ fiihil Qur’aan jaa atusy syayaathiin, watanakabat anhul malaaikah,wadhayya’a ahluhu (Rumah yang sering digunakan untuk membaca Al-Qur’an, maka yang sering datang ke rumah itu adalah malaikat, syetannya lari dan penghuninya merasa rumahnya lapang, sebaliknya kalau rumah tidak digunakan untuk membaca Al-Qur’an, maka yang sering datang ke rumah itu adalah syetannya, dan malaikat lari meninggalkannya dan penghuninya merasa rumahnya sempit). Jadi, walaupun rumah luas, kalau tidak pernah digunakan untuk membaca Al-Qur’an maka terasa sempit, begitu juga sebaliknya. Walaupun rumahnya sempit, tetapi selalu terdengar bacaan Al-Qur’an di dalamnya, maka akan terasa luas, 
Membangun Surga Dalam Keluarga.

Terakhir, Allah berfirman dalam surah Fishshilat : 41 yang maknanya : Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh Maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, Maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu Menganiaya hamba-hambaNya, 
Membangun Surga Dalam Keluarga.

Semoga, Allah menerima segala amal ibadah kita, dan semoga mengampuni segala kekhilafan, kesalahan dan dosa-dosa kita, 
Membangun Surga Dalam Keluarga.


0 ulasan:

Catat Ulasan